The International 2011, merupakan sebuah tonggak sejarah dimana pada saat itu Dota 2 mulai mencuri perhatian para pemain esports di seantero jagat. Diadakan di Cologne, Jerman, hampir semua pemain legendaris dari Dota 1 hijrah ke Dota 2 untuk mencoba peruntungannya dalam event berhadiah USD 1,6 juta (hadiah terbesar untuk turnamen esports pada masa itu). Event ini juga memecahkan rekor dunia dengan penonton terbanyak (sebanyak 1,6 Juta viewer) yang didominasi viewer dari Tiongkok. Terdapat 16 team yang berpartisipasi pada main event TI1. Ke-16 tim tersebut adalah: Natus Vincere, EHOME, Scythe Gaming, MeetYourMakers, Invictus Gaming, Moscow Five, MiTH.Trust, Online Kingdom.Nirvana int. Seperti layaknya kejuaraan lain, di setiap kompetisi akan selalu menghasilkan pemenang. Champion dari The International 2011 adalah Natus Vincere (Na’Vi), dengan roster pemain: ArtStyle, Dendi, XBOCT, LighTofHeaveN, dan Puppey.

xnk4z7d7mu0z

Danil ‘Dendi’ Ishutin juga menjadi sorotan dunia dengan permainan apiknya sepanjang turnamen ditambah dengan permainan Puck pada pertandingan final. Dendi berhasil memakai Dream Coil pada 5 musuhnya, yang selanjutnya dikenal dengan 1 Million Dollar Coil.

The International 2012

The International 2012 diadakan di Benaroya Hall, Seattle dengan 14 tim diundang secara langsung (direct invite) dan 2 tim yang harus berjuang mendapat slot-nya melalui tahap qualifier (West Qualifiers dan East Qualifiers). Dengan hadiah prizepool yang lebih tinggi dari TI1, TI2 menyediakan total hadiah sebesar USD 1.600.000. Tim yang berhasil mendapatkan undangan langsung: Natus Vincere, Team DK, Orange Esports, Absolute Legends, EHOME, Invictus Gaming, LGD Gaming, Counter Logic Gaming, Evil Geniuses, Team Zenith, Darer, compLexity Gaming, mousesports, dan Moscow Five. Tim yang memperoleh posisinya melalui West Qualifiers adalah mTw, dan dari East Qualifiers adalah TongFu.

TI2 dimenangkan oleh tim asal Tiongkok, Invictus Gaming (IG) yang memberi performa yang sangat memukau. Dengan performa yang hampir tak terkalahkan di tahap preliminaries, IG akhirnya keluar sebagai juara meskipun harus sempat terlempar di lower bracket setelah dikalahkan Na’Vi dengan skor 1-2. IG berhasil menggilas semua tim yang ada di lower bracket untuk kemudian berada di Final untuk bertemu kembali dengan Na’Vi. IG berhasil membalas kekalahan sebelumnya dengan mengalahkan Na’Vi dengan skor 3-1 sekaligus mengubur ambisi Na’Vi mempertahankan gelar champion. IG memperoleh hadiah 1 juta dolar sementara Na’Vi sebagai runner-up mendapat 250.000 dolar. Roster pemain tim IG: ChuaN, Ferrari_430, Zhou, Faith, YYF.

unnamed (2)

TI2 juga memiliki momen tersendirinya ketika Na’Vi, yang meskipun kalah di final tetapi tetap menampilkan keahlian serta kekompakan tim di game kedua, yang berhasil melakukan counter pada smoke gank IG, yang dimotori oleh Zhou (bagi kamu yang membeli Compendium 2017 pasti pernah mendengar chatwheel oleh Tobiwan “Patience From Zhou”) yang kemudian momen tersebut diabadikan dengan istilah ‘The Play‘.

The International 2013

Pada The International 2013 yang masih diadakan di Benaroya Hall, Seattle, Valve mulai memperkenalkan sebuah fitur dalam permainan, Compendium, yang secara langsung akan menambah total hadiah pada The International. Sebanyak 25 persen dari total pembelian Compendium akan ditambahkan ke dasar hadiah 1,6 juta dolar yang disediakan Valve. Akibatnya, total hadiah meningkat menjadi 2,8 Juta dolar. Lagi-lagi mencetak rekor hadiah terbesar sepanjang sejarah tahun tersebut. Tim yang berkompetisi di TI3: Invictus Gaming, TongFu, Team Liquid, Orange Esports, Alliance, Fnatic, Natus Vincere, Team Zenith, Team Dignitas, Virtus.pro, Team DK, LGD International, MUFC, mousesports, LGD Gaming, RattleSnake.

Artike Lainnya  Pengertian, fungsi dan jenis UPS

Alliance, sebuah tim yang relatif baru, berhasil menjadi juara setelah menumbangkan juara favorit Na’Vi dengan skor 3-2 pada pertandingan final. Ini menjadi kali pertamanya pertandingan Grand Final TI mencapai game ke-5. Permainan apik dari s4 dengan hero Puck serta AdmiralBulldog dengan Nature’s Prophet berhasil mengalahkan Na’Vi di final sehingga Alliance berhak membawa pulang hadiah sebesar 1,6 juta dolar serta piala Aegis the Immortal. Roster pemain tim Alliance: s4, Akke, EGM, Loda, AdmiralBulldog.

Alliance-2013

The International 2013 juga memiliki momen tersendirinya pada pertandingan Na’Vi vs TongFu dengan combo Pudge dan Chen yang selanjutnya dikenal dengan Fountain Hook, dimana Na’Vi berhasil membalikkan keadaan dengan combo mengerikan tersebut yang membuat Valve untuk melakukan rework pada cara kerja hook Pudge.

The International 2014

The International 2014 diadakan di KeyArena, Seattle dan terdapat perubahan dalam mekanisme alokasi slot tim yang bertanding. Dari 16 tim yang akan memperebutkan titel champion, sebanyak 11 tim akan mendapat undangan langsung dan 5 tim lainnya akan didapat melalui babak penyisihan regional dan juga 1 slot wild card. TI4 kembali memecahkan rekor dunia untuk total hadiah esports terbesar sebesar 10,9 Juta dolar Amerika. Besarnya hadiah tersebut sangat dipengaruhi oleh penjualan Compendium pra-TI4. Tim yang bertanding di TI4, antara lain: Newbee, Vici Gaming, Evil Geniuses, Team DK, LGD Gaming, Cloud9, Invictus Gaming, Natus Vincere, Titan, Team Liquid, mousesports, Alliance, Team Empire, Fnatic, Na’Vi North America, Arrow Gaming.

Newbee yang dimotori oleh xiao8 berhasil menjadi juara di kompetisi yang didominasi oleh tim dari Tiongkok. Terdapat 3 tim yang berada di posisi 4 besar klasemen akhir turnamen, dimana Newbee menjadi juara setelah mengalahkan Vici Gaming dengan skor 3-1, serta membawa pulang hadiah 5 juta dolar dan piala Aegis. Ini adalah kali pertamanya pertandingan Grand Final The International berasal dari 1 negara yang sama.

dota 2 the international

Disamping besarnya hadiah, TI4 merupakan turnamen yang dianggap paling ‘membosankan’ oleh para fans karena kurangnya epic gameplay sepanjang turnamen berlangsung, tidak seperti turnamen sebelumnya.

The International 2015

The International 2015 yang kembali digelar di Seattle dengan jumlah 16 tim, terdiri dari 10 tim yang diundang langsung dan 6 tim yang berasal dari pertandingan qualifier. Berbeda dari qualifier sebelumnya, TI5 kali ini membuka peluang bagi tim amatir untuk ikut serta dari open qualifier. Tim yang bertanding pada TI5: Evil Geniuses, CDEC Gaming, LGD Gaming, Vici Gaming, EHOME, Virtus.pro, MVP Phoenix, Team Secret, Team Empire, Cloud9, compLexity Gaming, Invictus Gaming, Newbee, Natus Vincere, Fnatic, MVP HOT6ix.

The International 2015 merupakan ajang pembuktian bagi tim tuan rumah, Evil Geniuses. Tim EG secara mengejutkan menjadi juara hanya berselang setelah EG merekrut bintang muda SumaiL. Meski sempat meragukan skill dan mentalitas dari SumaiL, tim yang dipimpin oleh ppd ternyata bermain dengan sangat meyakinkan di sepanjang turnamen. Dengan hadiah total 18 juta dolar (yang terbesar pada tahun itu) dan ditambah dengan dukungan moral dari penonton, EG berhasil juara setelah mengalahkan tim dari wild card CDEC Gaming dengan skor 3-1, dan membawa pulang hadiah sebesar 6,6 juta dolar dan piala Aegis. Roster pemain tim Evil Geniuses: ppd, Fear, SumaiL, Aui_2000, UNiVeRsE.

Artike Lainnya  Daftar game ringan untuk laptop tahun 2021

675px-Evil_Geniuses_with_the_Aegis_at_The_International_2015

TI5 juga memiliki momen terbaiknya pada babak final EG vs CDEC Gaming ketika UNiVeRsE berhasil melakukan echo slam kepada ke-5 musuhnya, yang kemudian dikenal dengan 6 Million Dollar Echo Slam.

The International 2016

Dengan total hadiah lebih dari 20 juta dolar, The International 2016 kembali diadakan di Seattle dan kali ini memiliki sistem yang paling ketat, dimana Valve memberlakukan peraturan roster lock dimana tim harus mendaftarkan timnya pada waktu tertentu tanpa boleh melakukan pergantian pemain setelahnya, yang mengakibatkan hanya 6 tim saja yang diundang. Selebihnya harus melalui Regional Qualifier. Sang juara bertahan TI5, Evil Geniuses juga harus bermain di Open Qualifier akibat perubahan roster di detik-detik terakhir.

Tim yang mendapatkan direct invite, antara lain: OG, Team Liquid, Newbee, LGD Gaming, MVP Phoenix, dan Natus Vincere. Sedangkan yang berasal dari kategori regional qualifier, antara lain: Evil Geniuses, Wings Gaming, Team Secret, TnC Gaming, Digital Chaos, Vici Gaming Reborn, Alliance, dan Fnatic. Pada TI6 ini, terdapat 4 tim yang mengikuti wild card qualifier: Execration, Escape Gaming, EHOME, compLexity Gaming, dimana 2 slot terakhir dari TI6 dimenangkan oleh EHOME dan Escape Gaming.

Wings Gaming mengejutkan berbagai pihak dengan kesuksesannya menjuarai TI6. TIm yang baru terbentuk selama 1 tahun ini menjadi tak terkalahkan semenjak masuk ke babak main event. Wings Gaming keluar sebagai champion setelah mengalahkan tim Digital Chaos dengan skor 3-1. Wings Gaming menjadi tim asal Tiongkok ketiga yang berhasil menjuarai dan membawa pulang hadiah 9,1 juta dolar dan Aegis.

dota 2 the international

The International 2017

Masih diadakan di Seattle, The International 2017 menjadi satu-satunya TI yang tidak dihadiri oleh juara bertahan dari TI6 sebab Wings Gaming resmi bubar akibat skandal yang menimpa pemain dan manajernya. Tidak seperti sebelumnya, TI7 memiliki total 18 tim yang berpartisipasi dan hanya ada 6 tim yang diundang langsung dan sisanya harus melalui tahap qualifier. Tim yang memperoleh undangan langsung, antara lain: OG, Virtus.pro, Evil Geniuses, Team Liquid, Invictus Gaming, dan Newbee. Tim yang berhasil melewati tahap qualifier: Team Secret, HellRaisers, Team Empire, iG Vitality, LGD.Forever Young, LGD Gaming, TNC Pro Team, Fnatic, Execration, Cloud9, Digital Chaos, dan Infamous.

Di saat seluruh dunia mengira team asal Tiongkok akan menjadi juara dengan dominasi yang ditunjukkan pada group stage, Team Liquid asuhan KuroKy menjadi juara setelah comeback dari kekalahannya dan mengalahkan tim unggulan Tiongkok. Miracle- mencapai puncak popularitasnya sebagai pemain pro pada turnamen ini. Tim Liquid keluar sebagai juara setelah mengalahkan Newbee dengan skor 3-0. Ini adalah kali pertamanya ada tim yang mengalahkan lawannya dengan skor 3-0 pada pertandingan final TI. Roster pemain Team Liquid: Miracle-, KuroKy, MATUMBAMAN, GH, MinD_ContRoL.

Artike Lainnya  Jenis sistem operasi di Teknologi Smart TV

Team-Liquid-Juara-The-International-7

The International 2018

Pada The International 2018 diperkenalkan sebuah format baru dalam menentukan tim yang akan mendapat direct invite. Seluruh tim harus mengumpulkan poin berdasarkan peringkat mereka dari turnamen-turnamen yang diselenggarakan oleh Valve baik itu Major ataupun Minor. Dota Major memiliki poin yang lebih besar daripada Dota Minor. Klasemen akhir dari setiap tim akan menentukan siapa saja 8 tim yang akan mendapat direct invite.

OG keluar sebagai juara pada gelaran The International 8. Setelah bertanding dengan melelahkan selama dua minggu. Skuad Eropa membawa pulang lebih dari $ 11.2 juta dari total hadiah sejumlah $ 25.4 juta, sedangkan PSG.LGD, yang berasal dari China mendapatkan $ 4 juta karena meraih posisi kedua.

dota 2 the international

OG menjadi tim pertama yang memenangkan DotA 2 The International 2018 melalui Kualifikasi Braket Terbuka. Mereka menjadi tim pertama yang menghancurkan takhayul kemenangan kutukan “Barat-Timur”. Takhayul yang menyatakan bahwa tim China yang akan menang setelah, tim barat yang memenangkan episode The International sebelumnya.

Skuad OG yang menjadi pemenang DotA 2 The International 2018 terdiri dari campuran pemain veteran yang terkenal dan juga pendatang baru. Pemain veteran mereka adalah Jesse “JerAx” Vainikka, Johan “N0tail” Sundstein, mantan stand-in Sébastien “7mad” Debs, atau “Cebs”, dan legenda muda Anathan “Ana” Pham. Ada pun pendatang baru adalah Topias “Topson” Taavitsainen, yang baru bermain pro pada turnamen DotA 2 The International 2018 dan menang.

The International 2019

The International Dota 2 yang memasuki tahun kesembilan, adalah salah satu turnamen esports global yang paling banyak ditonton dan, melalui program crowdfunding dalam game milik Valve, mereka memberikan pool prize hadiah terbesar di game esports selama tujuh tahun terakhir. Setiap tahun, kontribusi pengembang basis Valve ke kumpulan hadiah TI bertahan di $1,6 juta USD sejak dimulai pada 2011, menjadikan Dota 2 satu-satunya turnamen dengan hadiah yang mendominasi dan konsisten.

Pada partai final yang dihelat Minggu sore (25/8/2019) di Mercedes-Benz Arena Shanghai, China, berlangsung dalam format best of 5, Team OG (yang terdiri dari Ana, Topson, Ceb, JerAx dan kapten tim, N0tail), mengalahkan Team Liquid (yang terdiri Miracle-, w33, MinD_ContRol, GH dan kapten tim KuroKy), 3-1 dalam Best of 5 Grand Finals, tidak hanya menjadikan mereka sebagai pemegang juara dua kali untuk yang pertama di TI Dota 2, tetapi juga yang pertama mempertahankan Aegis of the Immortal.

dota 2 the international