SSD atau Solid State Drive, siapa yang tak kenal dengan alat ini? Akhir-akhir ini SSD mulai menggeser perangkat storage berupa DVD, Flaskdisk dan Harddisk baik Internal maupun External. Perangkat Storage sebelum SSD ternyata masih terdapat beberapa permasalahan dalam performa Read dan Write, sebagai contoh Harddisk meskipun perangkat penyimpanan ini mempunyai kapasitas data yang besar ternyata sistem kerja menggunakan piringan atau dikenal sebagai platter masih mempunyai kelemahan dalam read dan write data, disaat kita mau mencari suatu file maka Harddisk akan mencari data tersebut terlebih dahulu secara urut, nah hal ini lah yang membuat performa harddisk masih memiliki kelemahan. Oleh karena itu semua vendor PC maupun Laptop sudah mulai mengupgrade Storage dari Harddisk ke SSD.
Selama ini kita mengenal tipe konektor ssd hanya sata 2,5″ yang banyak dipakai laptop, Berbicara mengenai SSD ternyata bentuk atau tipe konektor dari tiap-tiap SSD ada variannya juga, semua memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, nah untuk lebih jelasnya akan kami jelaskan satu persatu mengenai bentuk konektor yang ada di SSD
- Konektor SATA 2.5”
Konektor pertama yang dipakai untuk SSD, SATA 2.5” atau kepanjangan dari Serial ATA 2.5” merupakan perkembangan dari konektor ATA generasi sebelumnya dan Konektor tipe ini sebenarnya juga sudah dipakai pada Harddisk. Kecepatan Transfer data antara 400-550 Mbps. Bentuk dari SSDnya juga masih menyerupai Harddisk hanyak SSD lebih kecil, jadi jika mau mengupgrade dari Harddisk ke SSD masih bisa menyisakan tempat .
- Konektor MSATA
MSATA atau kepanjangan dari mini-SATA, bila dibandingkan dengan SATA 2.5 inch jelas MSATA lebih kecil dan lebih ringkas sehingga memberikan keuntungan tempat yang diperlukan lebih kecil, daya listrik konsumsinya juga lebih rendah, tahan goncangan serta peforma lebih cepat dibuktikan dari kemampuan boot atau shutdown yang lebih cepat. Rata-rata transfer data mencapai 400-550 Mbps lebih cepat dibanding Harddisk
- Konektor PCIe untuk destop
Bentuk dari konektor ini berupa slot tambahan yang ada di motherboard, jadi pemasangan SSD ini langsung ditancapkan di Slot kosong yang masih ada di motherboard PC. Kelebihan dari konektor ini ialah kecepatan performa SSD akan lebih cepat lagi karena langsung terkoneksi dengan motherboardnya seerta kecepatan data transfer diatas 750 Mbps. Adapun kelemahan konektor ini hanya bisa dipasang di PC Destop yang masih mempunyai slot, untuk laptop belom bisa menambahkan dikarena tempat yang terbatas.
- Konektor NGFF (Next Generation Form Factor) atau M.2
Kebanyakan laptop yang menawarkan body tipis pasti sudah tidak menggunakan Harddisk atau bahkan SSD dengan konektor SATA 2.5 Inch akan tetapi menggukana SSD yang konektornya sudah NGFF atau M.2 SSD. Meskipun terlihat kecil tetapi SSD dengan konektor M.2 ini sudah mampu memberikan kapasitas memory sebanyak 2 TB.
- Konektor NVMe (Non-Volatle Memory Express)
Jika diartikan ke bahasa Indonesia konektor ini merupakan koneksifitas kencang dengan penyimpanan memori yang jika listrik mati data tidak akan hilang. Saking cepatnya sampai bisa meningkatkan performa sehingga kinerja laptop tidak akan menemui lemot atau not responding. Kecepatan data transfer pada NVMe ini sampai 3 Gbps mengalahkan kecepatan konektor yang sudah dibahas di atas.
Jadi itu tadi beberapa pembahasan singkat untuk mengenal tipe konektor pada SSD, semakin meningkatkan performa destop, semakin besar kapasitas memori yang ditawarkan tentunya harga yang harus dikeluarkan juga lebih mahal dibanding yang standart. Kebutuhan destop yang sangat memerlukan kenyamanan dan kelancaran mungkin tidak akan mempengaruhi biaya yang harus dikeluarkan karena tidak rugi juga jika semua pekerjaan terhandle dengan baik tapi perlu budgeting yang lebih.